Apapun caranya, tujuan dari konsep pemasaran adalah keuntungan atau profit. Tanpa konsep pemasaran yang jelas, perusahaan tidak akan bisa memaksimalkan profit dan meraih tujuan perusahaan.
Yang dinamakan dengan konsep pemasaran adalah filosofi tentang bagaimana tentang strategi perusahaan dalam mengembangkan produk. Seperti memenuhi kebutuhan konsumen, memaksimalkan kebutuhan pelanggan, memaksimalkan keuntungan, hingga mengalahkan pesaing.
Tujuan dari konsep pemasaran adalah memaksimalkan keuntungan. Tidak hanya keuntungan perusahaan saja. Tapi juga keuntungan konsumen dalam memakai produk atau layanannya. Maka dari itu, ada beberapa konsep yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut.
Jenis-jenis Konsep Pemasaran
Keberhasilan perusahaan dunia menguasai pasar dan memenangkan persaingan berkat strateginya dalam menerapkan konsep pemasaran yang sesuai.
Ada 5 konsep pemasaran yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar dalam beberapa dekade terakhir, antara lain:
Konsep Produksi
Merupakan konsep pertama yang bisa dipikirkan. Yaitu konsep yang digunakan untuk memenuhi produk konsumen.
Baca Juga: Ini 5 Jenis Bisnis yang Cocok dengan Google Ads
Sebagaimana yang diketahui bahwa konsumen menyukai produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Sehingga perusahaan harus berfikir bagaimana menyediakan produk yang seperti ini.
Salah satu cara yang bi asa dilakukan perusahaan adalah dengan mendirikan pabrik di wilayah tertentu. Atau yang jauh dari area sasaran penjualannya. Ini terkait dengan ketersediaan bahan baku dan rendahnya biaya tenaga kerja.
Dengan bahan baku yang terjangkau dan biaya tenaga kerja yang rendah, ongkos produksi bisa ditekan. Sehingga harga produk juga bisa lebih murah dibanding pesaing. Meski dengan kualitas yang sama atau tidak jauh berbeda.
Konsep Produk
Konsep produk berbeda dengan konsep produksi. Kalau konsep produksi lebih menekankan pada bagaimana membuat produk berkualitas dengan harga rendah, sedangkan konsep produk adalah bagaimana membuat produk yang memiliki kelebihan dan mampu mengalahkan pesaing.
Dengan produk yang seperti ini, perusahaan berharap mampu memenangkan persaingan. Bisa membuat pelanggan lebih loyal dan tidak mudah berpindah ke produk lainnya.
Salah satu perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran produk adalah perusahaan telekomunikasi dan produk digital. Mereka akan terus meng-update produknya dengan fitur-fitur yang memiliki fungsi lebih baik. Selalu berinovasi dengan membuat produk-produk baru yang lebih fungsional.
Perusahaan digital seperti ini selalu menghadapi persaingan bisnis yang ketat. Tidak hanya pesaing di dalam negeri, tapi juga pesaing di luar negeri. Dan inovatif adalah cara-cara yang tidak bisa ditawar lagi.
Nah, jika Anda menggunakan konsep produk seperti ini, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Yaitu interval waktu pengembangan produk.
Jika terlalu sering diupdate, konsumen akan merasa frustrasi. Karena harus selalu mengupdate fitur-fitur terbaru. Apalagi jika memerlukan memori perangkat yang besar. Bisa-bisa mereka merasa bosan dan memilih menggunakan produk lainnya.
Tapi jika terlalu lama interval updatenya, perusahaan Anda akan dikenal sebagai perusahaan yang ketinggalan zaman. Jadi pastikan untuk mengatur waktu rilis produk atau fitur terbaru dengan baik.
Konsep Penjualan
Bisa dikatakan konsep ini adalah konsep yang hanya bisa bertahan pada jangka pendek saja. Karena perusahaan hanya berorientasi pada terjualnya produk sebanyak mungkin.
Dengan cara melakukan penjualan secara besar-besaran. Agresif dan gencar melakukan pemasaran secara terus-menerus hingga stok terjual semua.
Perusahaan hanya akan melempar produk ke pasaran tanpa melihat apakah konsumen membutuhkan atau tidak. Mereka berpendapat bahwa apapun produk yang dijual di pasaran pasti akan laku dan laris. Dan langkah yang sering dilakukan adalah memberi diskon besar-besaran.
Meski sekarang konsep ini jarang dipakai, namun konsep penjualan ini pernah mengalami masa jayanya sekitar tahun 1930-an. Sebuah perusahaan soft drink melakukan produksi secara masal. Lalu mendorong konsumen untuk membelinya secara besar-besaran juga.
Karena pada saat itu tujuan dari konsep pemasaran adalah produk yang lalu keras di pasaran, maka tim produksi akan melakukan cara iklan apapun. Termasuk melakukan personal selling.
Pernahkah Anda bertanya mengapa minuman ini bisa laku keras di pasaran padahal tidak memiliki nutrisi apapun? Karena perusahaan melakukan iklan dan pemasaran dengan cara paling agresif.
Tidak hanya produk soft drink dan minuman soda saja. Tapi juga beberapa produk lain yang tidak diperlukan oleh banyak orang. Seperti produk tanah pemakaman dan asuransi.
Meski produk-produk seperti ini tidak terpikirkan oleh konsumen untuk membelinya, namun nyatanya tetap saja terjual dengan jumlah yang fantastis.
Konsep Pemasaran Marketing
Jika ditanya apa perbedaan penjualan dan pemasaran? Apa beda selling dan marketing? Jawabannya ada pada fokus tindakannya.
Kalau fokus penjualan hanya menjual produk dengan kuantitas sebanyak-banyaknya, sedangkan pemasaran adalah bagaimana mengembangkan perusahaan secara jangka panjang.
Ini pula yang membedakan antara konsep penjualan dengan pemasaran. Tujuan dari konsep pemasaran adalah menempatkan konsumen sebagai fokus utama. Sehingga perusahaan akan membuat produk yang memang benar-benar diperlukan oleh konsumen.
Sebelum melakukan penetrasi pasar pada produknya, perusahaan akan melakukan riset pasar terlebih dahulu. Produk seperti apa yang diinginkan oleh konsumen. Termasuk juga fitur-fitur pelengkapnya.
Setelah mengetahui produk apa yang diinginkan pasar, perusahaan akan memproduksinya. Lalu melemparnya ke pasar. Setelah beberapa waktu, mulai dievaluasi.
Apa saja kekurangan dan kelebihan produk. Apa saja yang perlu diperbaiki, ditambahkan atau dikurangi agar produk bisa memberi kepuasan maksimal pada konsumen.
Perusahaan yang menggunakan konsep seperti ini akan selalu memberikan nilai lebih terhadap pelanggan. Menjadikan mereka pelanggan loyal dan selalu melakukan repeat order. Dengan cara ini pula brand awareness bisa meningkatkan dengan pesat.
Agar tujuan bisa dicapai dengan cepat, perusahaan akan membentuk departemen pemasaran tersendiri. Yang tugasnya fokus untuk melakukan marketing plan dan mengevaluasinya secara berkala.
Fokus perusahaan memang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tapi tujuan konsep pemasaran adalah meningkatkan omset dan profit perusahaan sehingga bisa bertahan dan memenangkan persaingan.
Konsep Pemasaran Sosial
Atau yang biasa disebut dengan sosial marketing konsep. Konsep yang bisa dikatakan baru di lapangan. Kalau keempat konsep di atas hanya menggunakan komponen pelanggan dan perusahaan, pemasaran sosial ini menambahkan satu komponen lagi. Yaitu komponen sosial.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Google Ads dan Apa Kelebihannya?
Tujuannya berdirinya perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan profit dan melayani konsumen saja. Tapi juga harus meningkatkan taraf hidup lingkungan sekitar.
Contoh perusahaan yang menggunakan konsep pemasaran sosial ini adalah perusahaan yang menggunakan kemasan ramah lingkungan. Kemasan yang bisa diurai dengan cepat. Sehingga mampu melindungi lingkungan dari pencemaran.
Atau perusahaan yang melakukan aktifitas corporate sosial responsibility. Mengadakan berbagai aktifitas yang tujuannya adalah meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat sekitar.
Lima konsep pemasaran di atas memang pernah dipakai beberapa perusahaan besar dunia. Tapi tidak semua konsep di atas bisa sekaligus. Anda harus memilih salah satu sesuai dengan jenis produk dan fokus pemasaran.
Jika tujuan tujuan dari konsep pemasaran adalah jangka panjang dan terus menerus serta memiliki budget marketing yang besar, maka konsep yang paling tepat digunakan adalah konsep pemasaran sosial.