Table of Contents
Memahami Buyer Persona (Persona Pembeli) untuk Kebutuhan Bisnis B2B
Dalam dunia bisnis B2B, buyer persona memainkan peran yang sangat penting dalam mengarahkan strategi pemasaran dan penjualan. Memahami siapa pelanggan potensial yang akan membeli produk atau layanan yang ditawarkan merupakan kunci utama untuk menyusun kampanye pemasaran yang tepat sasaran.
Buyer persona dalam konteks B2B memiliki beberapa perbedaan signifikan dibandingkan dengan B2C karena proses pengambilan keputusan pembelian di perusahaan sering kali melibatkan lebih dari satu orang dengan berbagai tujuan dan kebutuhan.
Singgah sejenak? 6 Langkah-langkah Memperluas Jangkauan Pasar Bisnis B2B
Apa Itu Buyer Persona dalam B2B?
Buyer persona adalah deskripsi fiktif dari pelanggan ideal sebuah perusahaan, berdasarkan data pelanggan yang nyata, wawancara, dan riset yang mendalam. Persona ini dirancang untuk membantu bisnis memahami perilaku, kebutuhan, serta tantangan yang dihadapi oleh pelanggan mereka, sehingga dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih relevan dan efisien.
Dalam B2B, persona pembeli sering kali lebih kompleks dibandingkan dengan B2C. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa pengambil keputusan di setiap perusahaan, yang mungkin memiliki prioritas berbeda-beda. Sebagai contoh, seorang Chief Technology Officer (CTO) mungkin lebih peduli pada aspek teknis dari sebuah produk, sementara seorang Chief Financial Officer (CFO) lebih fokus pada aspek finansial seperti biaya dan ROI.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset mendalam saat menyusun buyer persona dalam B2B. Data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan pelanggan, analisis data pelanggan, serta pengamatan terhadap perilaku konsumen dapat membantu menciptakan gambaran yang jelas tentang siapa target audiens yang sebenarnya.
Manfaat Buyer Persona bagi Bisnis B2B
Membangun buyer persona yang kuat memberikan berbagai manfaat signifikan bagi bisnis B2B. Di antaranya adalah:
- Menargetkan Audiens yang Tepat Dengan memahami siapa pelanggan ideal, bisnis dapat lebih fokus dalam menargetkan audiens yang benar-benar sesuai dengan produk atau layanan yang mereka tawarkan. Buyer persona membantu dalam menyusun kampanye pemasaran yang tepat sasaran sehingga dapat meningkatkan efektivitas upaya pemasaran dan penjualan.
- Meningkatkan Konversi Dengan menggunakan buyer persona yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan tingkat konversi mereka. Kampanye pemasaran yang didasarkan pada persona pembeli cenderung lebih relevan dan menarik bagi audiens target, sehingga peluang konversi menjadi lebih tinggi.
- Membantu Pengembangan Produk Buyer persona tidak hanya berguna dalam pemasaran, tetapi juga sangat membantu dalam pengembangan produk. Dengan memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh pelanggan, perusahaan dapat mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.
- Mengoptimalkan Strategi Pemasaran Dengan buyer persona yang jelas, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka, baik itu melalui iklan, media sosial, email marketing, atau bahkan strategi SEO. Setiap langkah dalam strategi pemasaran bisa disesuaikan dengan karakteristik dan preferensi audiens yang telah terdefinisi dalam persona pembeli.
- Meningkatkan ROI Ketika kampanye pemasaran disesuaikan dengan audiens yang tepat, tidak hanya tingkat konversi yang meningkat, tetapi ROI juga menjadi lebih tinggi. Mengarahkan sumber daya pemasaran kepada audiens yang paling mungkin untuk melakukan pembelian memastikan setiap rupiah yang diinvestasikan memberikan hasil yang optimal.
Bacaan menarik: Cara Meningkatkan Efisiensi Penjualan B2B dengan Otomatisasi, Ampuh!
Bagaimana Cara Menentukan Buyer Persona untuk Bisnis B2B?
Langkah-Langkah Membuat Buyer Persona untuk Bisnis B2B
Menciptakan buyer persona yang efektif membutuhkan beberapa langkah penting. Proses ini melibatkan riset yang mendalam dan pemahaman yang kuat tentang pelanggan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
- Mengumpulkan Data Pelanggan Langkah pertama dalam menciptakan buyer persona adalah mengumpulkan data pelanggan. Data ini bisa berasal dari wawancara dengan pelanggan, analisis perilaku melalui alat seperti Google Analytics, dan survei. Informasi yang relevan meliputi usia, jabatan, tantangan yang dihadapi, tujuan, serta kebiasaan membeli produk.
- Menganalisis Data Pelanggan Setelah data terkumpul, penting untuk melakukan analisis mendalam guna mengidentifikasi pola dan tren di antara pelanggan yang sudah ada. Apakah ada kesamaan dalam hal tantangan atau tujuan yang mereka miliki? Apakah ada pola yang jelas tentang media apa yang mereka gunakan untuk mencari solusi bisnis?
- Membuat Template Buyer Persona Dengan data yang sudah dianalisis, langkah selanjutnya adalah membuat template buyer persona yang berisi informasi utama seperti usia, jabatan, industri, kebutuhan, tantangan, hingga kebiasaan membeli. Template ini akan memudahkan tim pemasaran dan penjualan untuk memahami karakteristik dari setiap persona yang mereka targetkan.
- Menggunakan Wawancara untuk Memvalidasi Persona Validasi persona adalah langkah penting berikutnya. Dengan melakukan wawancara langsung kepada pelanggan yang sesuai dengan persona yang telah dibentuk, perusahaan dapat memastikan bahwa persona tersebut benar-benar mencerminkan kebutuhan dan tantangan pelanggan.
- Meninjau dan Memperbarui Persona Secara Berkala Buyer persona bukanlah sesuatu yang statis. Seiring dengan perubahan pasar dan perilaku pelanggan, persona pembeli juga perlu diperbarui. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk secara berkala meninjau dan memperbarui buyer persona mereka agar tetap relevan.
Sedang trending: Integrasi Sales dan Marketing untuk Lead Nurturing Bisnis
Contoh Buyer Persona untuk Bisnis
Contoh Buyer Persona dalam Bisnis B2B
Berikut adalah beberapa contoh buyer persona dalam bisnis B2B yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan:
- CTO (Chief Technology Officer) - Nama: David Jabatan: CTO di perusahaan teknologi menengah Tantangan: Meningkatkan efisiensi tim teknologi, mengelola anggaran teknologi, dan memastikan keamanan data. Tujuan: Mencari solusi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas tim dan mengoptimalkan keamanan infrastruktur.
- Manajer Pemasaran - Nama: Lisa Jabatan: Manajer Pemasaran di perusahaan B2B Tantangan: Meningkatkan visibilitas merek dan ROI dari kampanye pemasaran digital. Tujuan: Menemukan platform pemasaran digital yang dapat meningkatkan konversi dari upaya pemasaran konten dan email.
- Pemilik Usaha Kecil - Nama: John Jabatan: Pemilik usaha kecil di bidang manufaktur Tantangan: Mengembangkan bisnis tanpa menambah biaya operasional yang signifikan. Tujuan: Menemukan alat manajemen bisnis yang efisien dan dapat membantu meningkatkan pengawasan terhadap keuangan perusahaan.
Buyer Persona dalam Era Digital
Di era digital, keberadaan buyer persona semakin penting. Dengan perkembangan teknologi seperti Google Analytics, media sosial, dan alat pemasaran digital lainnya, perusahaan dapat dengan mudah melacak perilaku pelanggan mereka secara real-time dan mengumpulkan data yang lebih akurat untuk menyempurnakan persona pembeli.
Buyer persona membantu bisnis B2B menyusun strategi digital marketing yang lebih fokus dan efisien, sehingga tidak ada upaya yang terbuang percuma. Sebagai contoh, dengan memahami bahwa buyer persona lebih banyak menghabiskan waktu di platform LinkedIn dibandingkan platform lain, perusahaan dapat mengarahkan kampanye iklan berbayar mereka ke LinkedIn daripada media sosial lainnya.
Perkaya wawasan: Membangun Personal Branding untuk Bisnis B2B yang Sukses
Kesalahan Umum dalam Membuat Buyer Persona
Banyak perusahaan melakukan kesalahan dalam menciptakan buyer persona. Beberapa kesalahan umum yang harus dihindari adalah:
- Mengandalkan Asumsi Membuat buyer persona berdasarkan asumsi tanpa data yang valid bisa sangat merugikan. Riset yang mendalam dan wawancara dengan pelanggan nyata adalah langkah penting untuk memastikan persona yang dibangun benar-benar akurat.
- Tidak Memperbarui Persona Persona pembeli bukanlah sesuatu yang statis. Perusahaan harus rutin meninjau dan memperbarui buyer persona mereka agar tetap relevan dengan tren pasar dan perubahan kebutuhan pelanggan.
- Mengabaikan Detail Buyer persona yang terlalu umum tidak akan memberikan nilai tambah bagi tim pemasaran. Persona harus detail dan spesifik agar dapat digunakan untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif.
Mengoptimalkan Buyer Persona dengan Koldings by SAB Digital Marketing Agency
Koldings by SAB Digital Marketing Agency memiliki keahlian dalam membantu perusahaan B2B dalam lead generation dan lead nurturing. Dengan memanfaatkan buyer persona yang dibangun melalui riset mendalam, Kolding dapat membantu meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran klien mereka.
Klien yang bekerja sama dengan Kolding telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam lead generation dengan menggunakan strategi yang disesuaikan berdasarkan persona pembeli. Klik di sini untuk menjadwalkan konsultasi GRATIS dengan CEO dan Founder SAB Digital Marketing Agency dan pelajari bagaimana Kolding dapat membantu bisnis Anda tumbuh melalui strategi pemasaran yang lebih efektif.
Jangan dilewatkan! Bagaimana Cara Meningkatkan Kualitas Leads B2B?