Strategi marketing e-commerce — Meningkatkan penjualan adalah tujuan utama dari setiap bisnis e-commerce. Namun, dengan persaingan yang semakin ketat, sulit untuk mencapai target tersebut. Untungnya, ada beberapa strategi penjualan e-commerce yang dapat membantu Anda meningkatkan penjualan hingga 5x lipat!
Melalui artikel ini, kami akan membagikan trik-trik efektif yang telah terbukti meningkatkan penjualan dan mengoptimalkan bisnis e-commerce Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan omset dan keuntungan bisnis Anda!
Table of Contents
Apa Itu E-commerce?
E-commerce adalah singkatan dari "electronic commerce" atau perdagangan elektronik dalam bahasa Indonesia. E-commerce adalah suatu bentuk perdagangan yang dilakukan secara online melalui internet.
Dalam e-commerce, pelanggan dapat membeli atau menjual barang atau jasa melalui platform elektronik seperti situs web, aplikasi seluler, atau media sosial. Transaksi dalam e-commerce dapat dilakukan dengan cara transfer bank, kartu kredit, atau pembayaran elektronik lainnya.
E-commerce telah menjadi salah satu bentuk perdagangan yang sangat populer dan berkembang pesat di seluruh dunia karena kemudahan dan kenyamanannya.
Jenis-jenis E-commerce di Indonesia
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis e-commerce yang berbeda, di antaranya adalah:
Business-to-Consumer (B2C)
Jenis e-commerce yang satu ini merupakan transaksi perdagangan antara bisnis dengan konsumen atau pembeli akhir. Contohnya seperti online marketplace, toko online, dan sebagainya.
Consumer-to-Consumer (C2C)
Jenis e-commerce ini melibatkan transaksi antara konsumen atau pembeli akhir dengan konsumen lainnya. Contohnya seperti platform jual-beli online, situs lelang online, dan sebagainya.
Baca dulu: 6 Cara Tingkatkan Keuntungan Bisnis Berlapis dengan Retargeting Marketing
Business-to-Business (B2B)
E-commerce jenis ini melibatkan transaksi perdagangan antara bisnis dengan bisnis lainnya. Contohnya seperti situs jual beli bahan baku, sistem pemesanan antar perusahaan, dan sebagainya.
Consumer-to-Business (C2B)
Jenis e-commerce ini melibatkan transaksi antara konsumen atau pembeli akhir dengan bisnis atau perusahaan. Contohnya seperti situs-situs freelancing dan marketplace jasa.
Government-to-Citizen (G2C)
Jenis e-commerce ini melibatkan transaksi antara pemerintah dengan warga atau masyarakat. Contohnya seperti pembayaran pajak online, pembayaran tagihan, dan sebagainya.
Government-to-Business (G2B)
Jenis e-commerce ini melibatkan transaksi antara pemerintah dengan bisnis atau perusahaan. Contohnya seperti sistem tender online, pengajuan izin online, dan sebagainya.
Mobile commerce (M-commerce)
E-commerce jenis ini dilakukan melalui perangkat mobile atau smartphone. Contohnya seperti aplikasi belanja online dan platform pembayaran melalui smartphone.
Strategi Marketing E-commerce yang Ampuh Naikkan Penjualan
Berikut adalah beberapa strategi marketing e-commerce yang efektif untuk meningkatkan penjualan:
SEO (Search Engine Optimization)
Strategi marketing e-commerce yang pertama, SEO adalah strategi untuk meningkatkan peringkat situs web Anda di mesin pencari seperti Google. Dengan strategi SEO yang tepat, Anda dapat meningkatkan visibilitas situs web Anda dan menarik lebih banyak pengunjung ke situs Anda.
Konten Pemasaran
Strategi marketing e-commerce kedua, konten pemasaran bisa menjadi strategi untuk menciptakan konten berkualitas tinggi seperti artikel, video, atau infografis untuk menarik pengunjung ke situs Anda dan meningkatkan brand awareness.
Email Marketing
Strategi marketing e-commer ketiga, email marketing bisa melibatkan pengiriman email ke pelanggan atau calon pelanggan Anda untuk mempromosikan produk atau layanan Anda. Dengan email marketing yang baik, Anda dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian.
Social Media Marketing
Social media marketing adalah strategi untuk mempromosikan produk atau layanan Anda melalui platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Dengan sosial media marketing yang tepat, Anda dapat menjangkau lebih banyak pelanggan potensial dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan Anda.
PPC (Pay-Per-Click) Advertising
PPC adalah strategi pemasaran di mana Anda membayar untuk iklan Anda setiap kali iklan Anda diklik oleh pengunjung. PPC advertising bisa dilakukan di platform seperti Google Ads, Facebook Ads, atau Instagram Ads. Dengan PPC advertising yang tepat, Anda dapat meningkatkan visibilitas situs web Anda dan menarik lebih banyak pengunjung ke situs Anda.
Retargeting
Retargeting adalah strategi untuk menargetkan pengunjung yang telah meninggalkan situs Anda tanpa melakukan pembelian. Dengan retargeting, Anda dapat menampilkan iklan Anda di situs web lain yang dikunjungi oleh pengunjung yang sudah pernah mengunjungi situs Anda sebelumnya.
Strategi Upselling dan Cross-selling
Upselling adalah strategi untuk menawarkan produk atau layanan yang lebih mahal kepada pelanggan yang sudah membeli produk atau layanan dari Anda sebelumnya. Cross-selling adalah strategi untuk menawarkan produk atau layanan tambahan yang relevan dengan produk atau layanan yang sudah dibeli oleh pelanggan. Dengan strategi upselling dan cross-selling yang tepat, Anda dapat meningkatkan nilai keranjang belanja pelanggan Anda.
Program Loyalty
Program loyalitas adalah strategi untuk memberikan insentif kepada pelanggan yang sudah membeli produk atau layanan dari Anda sebelumnya. Dengan program loyalitas, Anda dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan Anda dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian lagi di masa depan.
Baca sekalian: Teknologi AI dalam Digital Marketing, Digital Marketer Wajib Tahu!
Cara Menghitung Keuntungan Penjualan Produk di E-commerce
Untuk menghitung keuntungan penjualan produk di e-commerce, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
Pertama, tentukan harga jual produk
Langkah pertama adalah menentukan harga jual produk Anda. Harga jual ini harus mencakup biaya produksi, biaya operasional, dan keuntungan yang Anda inginkan.
Kedua, kurangi biaya produksi dan operasional
Selanjutnya, kurangi biaya produksi dan operasional dari harga jual untuk mendapatkan margin keuntungan kotor. Biaya produksi meliputi bahan baku, upah tenaga kerja, dan biaya produksi lainnya. Biaya operasional meliputi biaya pengiriman, biaya iklan, dan biaya operasional lainnya.
Ketiga, hitung margin keuntungan kotor
Margin keuntungan kotor adalah selisih antara harga jual produk dan biaya produksi serta operasional. Misalnya, jika harga jual produk Anda adalah Rp200.000 dan biaya produksi serta operasional adalah Rp150.000, maka margin keuntungan kotor Anda adalah Rp50.000.
Keempat, hitung persentase margin keuntungan kotor
Untuk mengetahui persentase margin keuntungan kotor, bagi margin keuntungan kotor dengan harga jual produk dan kalikan dengan 100%. Dalam contoh di atas, persentase margin keuntungan kotor Anda adalah (50.000 / 200.000) x 100% = 25%.
Kelima, kurangi biaya-biaya lainnya
Selain biaya produksi dan operasional, Anda juga harus mempertimbangkan biaya-biaya lainnya seperti pajak dan biaya administrasi. Kurangi biaya-biaya tersebut dari margin keuntungan kotor untuk mendapatkan keuntungan bersih.
Keenam, hitung keuntungan bersih
Keuntungan bersih adalah selisih antara margin keuntungan kotor dan biaya-biaya lainnya. Misalnya, jika margin keuntungan kotor Anda adalah Rp50.000 dan biaya-biaya lainnya adalah Rp 10.000, maka keuntungan bersih Anda adalah Rp40.000.
Kesimpulan
E-commerce atau perdagangan elektronik merupakan suatu model bisnis yang dilakukan secara online melalui platform digital. Di Indonesia, terdapat beberapa jenis e-commerce seperti marketplace, toko online, dan social commerce. Setiap jenis e-commerce memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.
Untuk meningkatkan penjualan di e-commerce, perlu dilakukan strategi marketing yang tepat seperti membuat website yang user-friendly, memperhatikan tampilan produk yang menarik, menggunakan SEO dan social media marketing, serta memberikan pelayanan pelanggan yang baik.
Selain itu, perlu juga untuk menghitung keuntungan penjualan produk di e-commerce dengan cara menentukan harga jual produk, mengurangi biaya produksi dan operasional, menghitung margin keuntungan kotor dan persentasenya, mengurangi biaya-biaya lainnya, dan menghitung keuntungan bersih.
Kesimpulannya, e-commerce merupakan model bisnis yang terus berkembang di Indonesia dan dapat memberikan banyak manfaat bagi pelaku usaha. Namun, untuk berhasil dalam e-commerce, perlu dilakukan strategi marketing yang tepat dan pengelolaan keuangan yang baik.
SAB Digital Marketing Agency bisa membantu bisnis Anda untuk lebih berkembang di era transformasi digital saat ini. Apa pun yang Anda butuhkan mulai dari desain web dan optimalisasinya, leads generation, SEO/SEM, email marketing, hingga manajemen media sosial kami sediakan.
Selain itu, kami sudah menjadi bagian dari Google Partner, jadi kredibilitas dan cara kerja kami seluruhnya akan kami dedikasikan yang terbaik untuk Anda. Kami pun selalu berorientasi pada proses, data, hingga hasil yang akurat untuk menghasilkan sesuatu yang progresif untuk persona bisnis Anda. Pelajari lebih lanjut dengan cara klik di sini.
Baca juga: Pahami Buyer Persona dan Perkuat Kesuksesan Kampanye Marketing