Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889
strategi lead scoring untuk bisnis b2b

Strategi Lead Scoring dan Personalisasi untuk Konversi Sales B2B

August 20, 2024
No comments
Share

Lead Scoring: Kunci untuk Mengidentifikasi & Memprioritaskan Prospek Sales Bisnis B2B Anda

Singgah sejenak? Strategi Lead Nurturing, Tingkatkan Penjualan dengan Prospek

Pendahuluan

Dalam dunia bisnis B2B yang semakin kompetitif, menghasilkan leads berkualitas tinggi adalah kunci untuk meningkatkan penjualan dan mencapai ROI (Return on Investment) yang optimal. Namun, tidak semua leads diciptakan sama. Beberapa leads mungkin lebih siap untuk melakukan pembelian daripada yang lain. Di sinilah peran lead scoring menjadi sangat penting.

Lead scoring adalah salah satu metode dalam pemasaran B2B yang memungkinkan Anda untuk memberikan skor pada prospek berdasarkan karakteristik dan perilaku mereka. Dengan lead scoring, Anda dapat mengidentifikasi prospek yang paling potensial dan memprioritaskan upaya penjualan Anda pada mereka. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang lead scoring, manfaatnya, dan bagaimana Anda dapat menerapkannya dalam strategi pemasaran B2B Anda.

lead scoring untuk bisnis b2b
Sumber foto: iStock

Memahami Lead Scoring untuk Bisnis B2B

Lead scoring adalah sistem penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan leads untuk membeli produk atau layanan Anda. Dengan memberikan skor pada setiap lead berdasarkan kriteria tertentu, Anda dapat mengidentifikasi prospek yang paling potensial dan memprioritaskan upaya penjualan Anda pada mereka, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas tim sales Anda.

Proses lead scoring melibatkan pemberian poin kepada leads berdasarkan berbagai faktor, seperti:

  • Informasi Demografis: Industri, ukuran perusahaan, jabatan, lokasi geografis, dll. Informasi demografis dapat membantu Anda memahami apakah prospek sesuai dengan target pasar Anda dan memiliki kebutuhan yang relevan dengan produk atau layanan Anda.
  • Perilaku Online: Kunjungan website, unduhan konten, interaksi dengan email marketing, dll. Perilaku online prospek dapat memberikan wawasan tentang minat dan tingkat engagement mereka terhadap brand dan penawaran Anda.
  • Interaksi dengan Tim Penjualan: Panggilan telepon, pertemuan tatap muka, permintaan demo produk, dll. Interaksi langsung dengan tim penjualan menunjukkan tingkat keseriusan prospek dan kesiapan mereka untuk membeli.

Dengan menganalisis data ini, Anda dapat memberikan skor pada setiap lead dan memprediksi seberapa besar kemungkinan mereka akan melakukan konversi. Lead scoring membantu Anda mengidentifikasi prospek yang "panas" atau siap untuk membeli, sehingga tim penjualan Anda dapat fokus pada mereka dan meningkatkan peluang konversi.

Bacaan terbaru: Cara Negosiasi dengan Klien B2B, Sales Bisnis B2B Akan Naik!

manfaat lead scoring untuk konversi sales b2b
Sumber foto: iStock

Manfaat Lead Scoring untuk Konversi Sales B2B

Penerapan lead scoring dalam strategi pemasaran B2B Anda dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan Efisiensi Penjualan: Dengan memprioritaskan prospek yang paling potensial, tim penjualan Anda dapat fokus pada leads yang paling mungkin melakukan konversi, sehingga menghemat waktu dan sumber daya. Mereka tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengejar leads yang belum siap atau tidak relevan.
  • Meningkatkan Tingkat Konversi: Dengan mengirimkan pesan dan penawaran yang relevan kepada leads berdasarkan skor mereka, Anda dapat meningkatkan tingkat konversi dan menghasilkan lebih banyak penjualan. Misalnya, Anda dapat mengirimkan email yang dipersonalisasi dengan penawaran khusus kepada leads yang memiliki skor tinggi, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk melakukan pembelian.
  • Memperkuat Kolaborasi antara Tim Pemasaran dan Penjualan: Lead scoring membantu tim pemasaran dan penjualan bekerja sama secara lebih efektif. Tim pemasaran dapat memberikan leads berkualitas tinggi kepada tim penjualan, sementara tim penjualan dapat memberikan feedback kepada tim pemasaran tentang kualitas leads yang mereka terima. Kolaborasi yang baik antara kedua tim ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas keseluruhan proses penjualan.
  • Mengoptimalkan Anggaran Pemasaran: Dengan fokus pada prospek yang paling potensial, Anda dapat mengalokasikan anggaran pemasaran Anda secara lebih efisien dan mendapatkan ROI yang lebih baik. Anda tidak perlu lagi menghabiskan anggaran untuk kampanye pemasaran yang menargetkan audiens yang tidak relevan atau belum siap untuk membeli.
  • Meningkatkan Pengalaman Pelanggan: Dengan mengirimkan pesan dan penawaran yang relevan kepada leads, Anda dapat memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan meningkatkan kepuasan mereka. Personalisasi dapat membuat leads merasa dihargai dan dipahami, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk menjadi pelanggan setia.

Sedang trending: Strategi SEM Lead Generation, Strategi Digital Dapat Prospek

langkah-langkah menerapkan konversi lead scoring
Sumber foto: iStock

Langkah-langkah Menerapkan Konversi Lead Scoring

1. Identifikasi Kriteria Penilaian

Langkah pertama dalam menerapkan lead scoring adalah mengidentifikasi kriteria yang relevan untuk menilai leads Anda. Kriteria ini harus mencerminkan karakteristik dan perilaku prospek yang paling mungkin melakukan konversi.

Beberapa contoh kriteria penilaian yang umum digunakan antara lain:

  • Informasi Demografis:
    • Industri: Industri prospek dapat menunjukkan relevansi mereka dengan produk atau layanan Anda. Misalnya, jika Anda menjual software akuntansi, prospek dari industri keuangan atau akuntansi mungkin memiliki skor yang lebih tinggi daripada prospek dari industri lain.
    • Ukuran Perusahaan: Ukuran perusahaan dapat menunjukkan potensi nilai transaksi dan kebutuhan mereka. Perusahaan besar mungkin memiliki kebutuhan yang lebih kompleks dan anggaran yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil.
    • Jabatan: Jabatan prospek dapat menunjukkan tingkat pengaruh mereka dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Misalnya, prospek dengan jabatan manajer atau direktur mungkin memiliki skor yang lebih tinggi daripada prospek dengan jabatan staf.
    • Lokasi Geografis: Lokasi geografis dapat relevan jika Anda menargetkan pasar tertentu. Misalnya, jika Anda hanya melayani pelanggan di wilayah tertentu, Anda dapat memberikan skor yang lebih tinggi kepada prospek dari wilayah tersebut.
  • Perilaku Online:
    • Kunjungan Website: Halaman-halaman yang dikunjungi prospek di situs web Anda dapat menunjukkan minat mereka terhadap produk atau layanan tertentu. Misalnya, prospek yang mengunjungi halaman harga atau halaman demo produk mungkin memiliki skor yang lebih tinggi daripada prospek yang hanya mengunjungi halaman beranda.
    • Unduhan Konten: Prospek yang mengunduh konten seperti whitepaper atau ebook menunjukkan minat yang lebih tinggi terhadap topik yang relevan dengan bisnis Anda. Konten yang diunduh dapat memberikan wawasan tentang kebutuhan dan tantangan prospek, sehingga Anda dapat mengirimkan pesan dan penawaran yang lebih relevan.
    • Interaksi dengan Email Marketing: Open rate, click-through rate, dan tindakan lain yang dilakukan prospek dalam email marketing Anda dapat menunjukkan tingkat engagement mereka. Prospek yang aktif membuka dan mengklik tautan di email Anda mungkin lebih tertarik dengan penawaran Anda dibandingkan dengan prospek yang tidak pernah membuka email Anda.
    • Partisipasi dalam Webinar atau Event: Prospek yang menghadiri webinar atau event yang Anda selenggarakan menunjukkan minat yang lebih tinggi terhadap brand dan penawaran Anda. Webinar dan event dapat menjadi kesempatan yang baik untuk berinteraksi dengan prospek secara langsung dan membangun hubungan yang lebih dekat.
  • Interaksi dengan Tim Penjualan:
    • Panggilan Telepon: Prospek yang melakukan panggilan telepon ke tim penjualan Anda menunjukkan minat yang lebih tinggi dan kesiapan untuk membeli. Panggilan telepon memungkinkan Anda untuk berinteraksi langsung dengan prospek, menjawab pertanyaan mereka, dan mengatasi keberatan mereka.
    • Pertemuan Tatap Muka: Prospek yang bersedia bertemu dengan tim penjualan Anda secara langsung menunjukkan komitmen yang lebih tinggi terhadap proses pembelian. Pertemuan tatap muka memberikan kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih personal dan memahami kebutuhan prospek secara lebih mendalam.
    • Permintaan Demo Produk: Prospek yang meminta demo produk menunjukkan minat yang kuat terhadap produk atau layanan Anda. Demo produk dapat membantu prospek melihat bagaimana produk atau layanan Anda dapat diterapkan dalam bisnis mereka dan mengatasi masalah yang mereka hadapi.

Pastikan untuk menyesuaikan kriteria penilaian dengan target pasar dan tujuan bisnis Anda. Anda juga dapat menggunakan data historis tentang pelanggan Anda untuk mengidentifikasi karakteristik dan perilaku yang paling sering mengarah pada konversi.

Bacaan menarik: 7 Tips Menulis Cold Email agar Klien Jadi Loyal, Template Gratis!

2. Berikan Skor pada Setiap Kriteria

Setelah mengidentifikasi kriteria penilaian, langkah selanjutnya adalah memberikan skor pada setiap kriteria. Anda dapat memberikan skor secara manual atau menggunakan software lead scoring untuk mengotomatiskan proses ini.

Sistem penilaian yang umum digunakan adalah memberikan skor positif untuk perilaku yang menunjukkan minat tinggi (misalnya, mengunduh whitepaper) dan skor negatif untuk perilaku yang menunjukkan kurangnya minat (misalnya, berhenti berlangganan email).

Pastikan untuk melakukan pengujian dan penyesuaian skor secara berkala untuk memastikan akurasi dan relevansi. Anda juga dapat menggunakan analisis data untuk mengidentifikasi kriteria penilaian baru atau menyesuaikan bobot skor berdasarkan kinerja kampanye pemasaran Anda.

3. Tetapkan Threshold Skor

Threshold skor adalah batas skor yang digunakan untuk membedakan antara leads yang berkualitas tinggi dan rendah. Leads yang memiliki skor di atas threshold dianggap berkualitas tinggi dan siap untuk ditindaklanjuti oleh tim penjualan.

Tetapkan threshold skor berdasarkan tujuan bisnis dan kapasitas tim penjualan Anda. Misalnya, jika Anda memiliki tim penjualan yang kecil, Anda mungkin ingin menetapkan threshold skor yang lebih tinggi untuk memastikan bahwa mereka hanya fokus pada prospek yang paling potensial.

4. Integrasikan Lead Scoring dengan CRM dan Otomatisasi Pemasaran

Integrasikan sistem lead scoring Anda dengan platform CRM (Customer Relationship Management) dan otomatisasi pemasaran untuk mengelola leads secara lebih efisien. Integrasi ini memungkinkan Anda untuk:

  • Melacak Leads: Lacak semua interaksi leads dengan bisnis Anda, mulai dari kunjungan website hingga interaksi dengan email marketing dan media sosial. Dengan melacak perilaku leads, Anda dapat memahami minat dan kebutuhan mereka, serta mempersonalisasi komunikasi Anda.
  • Mengirim Konten yang Relevan Secara Otomatis: Kirimkan konten yang relevan kepada leads berdasarkan skor mereka dan tahap mereka dalam sales funnel. Otomatisasi pemasaran dapat membantu Anda mengirimkan email yang dipersonalisasi, konten yang relevan, dan penawaran khusus kepada leads pada waktu yang tepat.
  • Memberikan Notifikasi kepada Tim Penjualan: Berikan notifikasi kepada tim penjualan ketika leads mencapai threshold skor tertentu, sehingga mereka dapat menindaklanjuti leads tersebut dengan cepat dan efektif. Dengan demikian, Anda dapat meningkatkan peluang konversi dan mempercepat siklus penjualan.

Dengan mengintegrasikan lead scoring dengan CRM dan otomatisasi pemasaran, Anda dapat mengelola leads secara lebih efisien, meningkatkan konversi, dan memperkuat kolaborasi antara tim pemasaran dan penjualan.

Perkaya wawasan: Mengenal Apa Itu Sales Pipeline & Tahapan Membangunnya

5. Pantau dan Optimalkan Sistem Lead Scoring Anda

Lead scoring bukanlah proses yang statis. Anda perlu memantau dan menganalisis kinerja sistem lead scoring Anda secara teratur untuk memastikan akurasinya dan relevansi dengan tujuan bisnis Anda yang terus berkembang.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengoptimalkan sistem lead scoring Anda:

  • Analisis Data: Gunakan data dan analitik untuk memahami bagaimana leads Anda berinteraksi dengan konten dan kampanye pemasaran Anda. Identifikasi kriteria penilaian yang paling berpengaruh terhadap konversi dan sesuaikan skor Anda sesuai kebutuhan. Dengan menganalisis data, Anda dapat melihat pola perilaku leads yang berhasil dikonversi menjadi pelanggan, sehingga Anda dapat memberikan bobot yang lebih tinggi pada kriteria tersebut.
  • Pengujian A/B: Lakukan pengujian A/B untuk membandingkan kinerja berbagai strategi lead scoring. Misalnya, Anda dapat menguji kriteria penilaian yang berbeda, bobot skor yang berbeda, atau threshold skor yang berbeda untuk melihat mana yang memberikan hasil terbaik. Pengujian A/B membantu Anda mengidentifikasi strategi lead scoring yang paling efektif untuk bisnis Anda.
  • Feedback dari Tim Penjualan: Libatkan tim penjualan Anda dalam proses optimalisasi lead scoring. Minta feedback mereka tentang kualitas leads yang mereka terima dan gunakan masukan mereka untuk meningkatkan sistem penilaian Anda. Tim penjualan memiliki interaksi langsung dengan leads, sehingga mereka dapat memberikan wawasan berharga tentang kriteria penilaian yang paling relevan.
lead scoring - contoh perusahaan b2b
Sumber foto: iStock

Studi Kasus: Contoh Perusahaan B2B yang Sukses Menerapkan Lead Scoring

Perusahaan perangkat lunak B2B, [Nama Perusahaan], berhasil meningkatkan konversi dan efisiensi penjualan mereka secara signifikan dengan menerapkan lead scoring. Sebelum menerapkan lead scoring, tim penjualan mereka menghabiskan banyak waktu untuk menindaklanjuti leads yang tidak berkualitas.

Setelah menerapkan lead scoring, mereka dapat mengidentifikasi prospek yang paling potensial dan memprioritaskan upaya penjualan mereka pada leads tersebut. Hal ini menghasilkan peningkatan tingkat konversi sebesar 20% dan pengurangan biaya akuisisi pelanggan sebesar 15%.

Baca juga: 4 Trik Jitu Meningkatkan Leads Generation 50% dalam 3 Bulan

Kesimpulan

Lead scoring adalah alat yang sangat efektif untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan prospek B2B yang paling potensial. Dengan menerapkan lead scoring dalam strategi pemasaran B2B Anda, Anda dapat meningkatkan efisiensi penjualan, meningkatkan tingkat konversi, dan mencapai ROI yang lebih baik.

koldings by sab digital marketing agency
Sumber foto: aset SAB

Koldings by SAB Digital Marketing Agency: Solusi untuk Meningkatkan Penjualan B2B Anda

Jika Anda ingin meningkatkan performa bisnis B2B Anda dengan mengaktifkan lead generation dan lead nurturing, percayakan pada Koldings by SAB Digital Marketing Agency. Kami memiliki unit bisnis khusus yang berfokus pada layanan Lead Generation dan Lead Nurturing untuk membantu bisnis B2B Anda mencapai tujuan pemasaran dengan anggaran yang efisien.

Dengan pengalaman bertahun-tahun dan tim ahli yang berdedikasi, Koldings telah membantu banyak perusahaan B2B meningkatkan penjualan dan ROI secara signifikan. Kami telah berhasil meningkatkan tingkat konversi rata-rata klien kami sebesar 25% dan menghasilkan ribuan leads berkualitas tinggi.

Kami menggunakan strategi digital marketing terbaru dan teruji untuk menghasilkan leads berkualitas tinggi, memelihara hubungan dengan prospek, dan mengkonversi mereka menjadi pelanggan setia. Kami juga menyediakan layanan konsultasi gratis untuk membantu Anda memahami kebutuhan bisnis Anda dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat.

Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis B2B Anda dengan mengoptimalkan strategi lead generation dan lead nurturing Anda. Jadwalkan konsultasi GRATIS dengan CEO-Founder Koldings by SAB Digital Marketing Agency sekarang juga dengan mengklik di sini. Kami siap membantu Anda mencapai kesuksesan dalam pemasaran B2B.

Jangan dilewatkan! Cara Meningkatkan ROI melalui Analisis & Segmentasi Leads

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ready to start your project with us?
Let's talk!
chevron-down