Algoritma Google dan Instagram merupakan dua hal yang berbeda. Perbedaan algoritma Google dengan algoritma Instagram karena keduanya adalah platform yang berbeda. Google merupakan mesin pencari sedangkan Instagram merupakan platform media sosial. Terkait dengan algoritma keduanya ini penting untuk dipelajari oleh bisnis yang ingin melakukan pemasaran di dunia maya.
Perbedaan Algoritma Google dengan Algoritma Instagram: Algoritma Google
Algoritma Google merupakan sistem kompleks yang digunakan untuk mengambil data dari indeks pencarian. Mesin pencari Google menggunakan kombinasi algoritma dan faktor ranking untuk menampilkan halaman web dengan ranking berdasar relevansinya.
Pada awal mulanya, Google hanya melakukan sedikit update namun sekarang ada lebih banyak perubahan. Perubahan algoritma Google ini kadang sulit untuk diketahui. Namun, mesin pencari yang mengalami update berdampak pada SERPs atau Search Engine Results Pages.
Bagi bisnis, algoritma Google cukup penting agar website atau blog perusahaan bisa berada di halaman awal. Postingan dan pengaturan website tersebut harus sesuai dengan relevansi algoritma Google. Mereka perlu menerapkan sistem SEO sehingga bisa menjangkau target audiens yang melakukan pencarian.
Perbedaan algoritma Google dengan algoritma Instagram perlu dipahami oleh bisnis. Ini terkait dengan pemasaran agar bisa menjangkau audiens yang ditargetkan. Berikut beberapa tips agar bisa website bisa mendapat ranking bagus di Google:
Melakukan Audit atau Perbaikan Informasi Bisnis
Periksa informasi bisnis yang ada di internet apakah sudah benar dan akurat. Lakukan pemeriksaan data seperti nomor telepon, alamat, dan pin pada map online. Semua informasi yang tertera seharusnya sudah benar dan diperbarui jika ada yang salah.
Reputasi yang Bagus
Nama produk bisa beredar di forum atau situs review. Pastikan bahwa produk mendapatkan lebih banyak review yang positif. Review sangat penting untuk membuat pelanggan potensial tergerak membeli produk.
Di Google Map, lokasi bisnis bisa terlihat beserta dengan review dari para pelanggan. Minta pada pelanggan agar mau memberikan review dan menambahkan foto di Google map jika memungkinkan. Jika ada review negatif ada baiknya memberikan respon yang baik untuk perbaikan.
Membuat Google Business Profile
Bisnis perlu terdata dalam Google Business Profile sehingga lebih memudahkan dalam pencarian. Selain informasi dasar, tambahkan juga gambar dan video yang terkait dengan bisnis. Gabungkan informasi dari ulasan ke dalam deskripsi produk agar terlihat dari sudut pandang pelanggan. Selain itu, bisa meminta pelanggan untuk mengajukan pertanyaan yang nantinya bisa muncul pada pencarian di bagian tanya-jawab.
Membuat Konten SEO
Konten yang sesuai dengan SEO membantu website perusahaan bisa berada di peringkat yang tinggi dalam mesin pencari. Ini termasuk semua dalam hal penulisan konten dan struktur konten dalam website. Ada tiga elemen utama yang perlu dipertimbangkan dalam memproduksi konten, yaitu strategi keyword, struktur situs, dan copywriting.
- Riset Keyword
Riset kata kunci merupakan tahapan untuk menciptakan daftar kata kunci yang bisa masuk ke peringkat atas. Kata kunci tersebut harus sesuai dengan misi dari bisnis dan target audiensnya.
Bisnis bisa menggunakan alat untuk riset kata kunci seperti Yoast SEO. Ada beberapa strategi kata kunci yang dapat diterapkan. Misalnya mulai dengan long-tail keyword dan setelahnya general keyword.
- Struktur Situs
Aspek kedua yang penting dalam konten SEO yaitu struktur situs atau website. Struktur yang baik bisa membantu Google untuk memahami situs tersebut.
Struktur situs yang ideal seperti sebuah piramida. Di bagian atas piramida adalah homepage yang memiliki link ke halaman lainnya. Di halaman lainnya tersebut juga ada link untuk halaman yang lebih banyak.
- Copywriting
Aspek ketiga dalam konten SEO yaitu copywriting. Hal terpenting yaitu penulisan artikel harus menarik untuk dibaca. Ini membuat pengunjung mau berlama-lama di website tersebut. Artikel harus memberikan informasi menarik yang dibutuhkan pembacanya. Salah satu yang bisa dilakukan yaitu dengan menulis konten original yang berbeda dari yang lain.
Algoritma Instagram untuk Kebutuhan Bisnis
Perbedaan algoritma Google dengan algoritma Instagram terkait dengan konten di dalamnya. Algoritma Google lebih terkait dengan ranking website, sedangkan algoritma Instagram lebih pada tampilan postingan/feed, stories, dan reels. Instagram sebagai salah satu media sosial populer memang menjadi platform yang penting dalam digital marketing. Jadi pebisnis juga perlu memahami algoritmanya agar postingan mudah ditemukan.
Algoritma Instagram bisa memutuskan konten apa yang tampil. Beberapa faktor yang mempengaruhi tampilan konten yaitu relationship atau interaksi, interest, timeliness, frekuensi, dan lama penggunaan. Algoritma ini juga berbeda untuk feed-stories, explore tab, serta reels.
Bisnis yang ingin melakukan digital marketing perlu memahami perbedaan algoritma Google dan algoritma Instagram. Pada Instagram, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar bisa menjangkau audiens dengan baik.
Mengikuti Community Guidelines
Postingan di feed, reels, atau stories harus sesuai dengan peraturan komunitas Instagram. Sebaiknya menghindari postingan yang kontroversi atau menyinggung pihak lain. Postingan yang melanggar aturan atau mendapat banyak laporan bisa dihapus oleh Instagram.
Membuat Reels yang Kreatif
Video pendek atau reels di Instagram bisa menjadi media untuk menjangkau banyak orang. Video reels yang menarik dan kreatif akan lebih banyak ditonton. Sebaiknya membuat konten video orisinil yang kreatif untuk menarik pelanggan. Gunakan efek dan musik yang bisa membuat konten video tersebut lebih menarik. Algoritma Instagram untuk reels melihat nilai hiburan dari video tersebut.
Menjadwalkan Postingan di Waktu yang Tepat
Postingan di Instagram sebaiknya rutin setiap hari. Konten menarik dan rutin dibagikan bisa membantu agar pelanggan tetap teringat akan produk dari brand tersebut. Postingan Instagram yang rutin sebaiknya juga seimbang isinya antara informatif dan promosi langsung.
Membuat Postingan yang Interaktif
Postingan yang interaktif juga bisa membantu performa di algoritma. Ini bisa berupa postingan polling, pertanyaan, lomba, dan lain-lain. Di Instagram stories juga terdapat berbagai filter yang bisa digunakan agar dapat berinteraksi dengan follower.
Menggunakan Tagar
Perbedaan algoritma Google dengan algoritma Instagram bisa dilihat dari fitur yang tersedia. Di Instagram terdapat fitur tagar yang bisa terhubung dengan postingan lain dengan tagar yang sama. Bagi bisnis, konten marketing di postingan Instagram juga perlu menggunakan tagar.
Gunakan tagar yang relevan dengan postingan tersebut. Tambahkan juga tagar yang khusus atau unik terkait dengan akun atau merek produk. Tagar yang terlalu banyak juga bisa mengganggu. Meskipun Instagram mengizinkan maksimal 30 tagar, sebaiknya menggunakan 10 tagar saja untuk setiap postingan.
Google sebagai mesin pencari dan Instagram sebagai platform media sosial sama-sama bisa membantu proses digital marketing. Bisnis perlu tahu perbedaan algoritma Google dengan algoritma Instagram. Jadi konten untuk website tentunya akan berbeda dengan konten di media sosial seperti Instagram. Pengelolaan konten marketing ini sebaiknya dilakukan secara profesional. Perlu strategi khusus agar brand dapat lebih menjangkau target audiens di dunia maya.