Table of Contents
Cold Email (Email Dingin), Strategi Copywriting Menulis Email untuk Meningkatkan Penjualan
Cold email atau email dingin adalah salah satu strategi pemasaran email yang telah terbukti efektif untuk menjangkau prospek baru dan meningkatkan penjualan di tahun 2024. Namun, banyak kampanye email dingin berakhir diabaikan begitu saja.
Mengapa cold email Anda tidak mendapatkan respons? Artikel ini akan mengungkap alasan umum di balik kegagalan cold email dan memberikan solusi praktis agar Anda dapat memanfaatkan potensi email dingin secara maksimal.
Di era digital yang penuh dengan informasi, kotak masuk email prospek Anda mungkin dibanjiri dengan ribuan email setiap harinya. Oleh karena itu, cold email Anda harus mampu menonjol dan menarik perhatian mereka. Jika tidak, email Anda akan mudah terkubur dan tidak pernah dibuka.
Singgah sejenak? Panduan 10 Strategi Pemasaran Bisnis Frozen Food yang Sukses
Begini Trik Cold Email Marketing, Menulis Email Dingin yang Berpotensi Menaikkan Tingkat Respons
Alasan Utama Cold Email Tidak Mendapatkan Balasan
1. Subjek Email yang Lemah
Baris subjek adalah kesan pertama yang diterima prospek dari email Anda. Jika subjek tidak menarik atau tidak relevan, prospek tidak akan membuka email yang Anda kirim. Subjek email yang efektif harus singkat, jelas, dan memberikan gambaran tentang manfaat yang akan prospek dapatkan jika mereka membaca email Anda.
Contoh subjek email yang lemah:
- "Penawaran Spesial"
- "Informasi Penting"
- "Perkenalkan, saya dari [Nama Perusahaan]"
Contoh subjek email yang kuat:
- "[Nama Prospek], tingkatkan penjualan Anda dengan [Produk/Layanan Anda]"
- "Solusi untuk masalah [Masalah yang Dihadapi Prospek]"
- "[Nama Prospek], apakah Anda ingin [Manfaat yang Ditawarkan]?"
2. Kurangnya Personalisasi
Email yang dipersonalisasi menunjukkan bahwa Anda telah meluangkan waktu untuk mengenal prospek Anda. Hal ini dapat meningkatkan tingkat pembukaan dan respons email. Personalisasi tidak hanya sebatas menyebut nama klien, tetapi juga mencakup informasi lain yang relevan, seperti perusahaan tempat mereka bekerja, jabatan mereka, atau minat mereka.
Contoh personalisasi dalam cold email:
- "Saya melihat di LinkedIn bahwa Anda bekerja di [Nama Perusahaan]..."
- "Selamat atas pencapaian Anda sebagai [Jabatan Prospek] di [Nama Perusahaan]..."
- "Saya tertarik dengan artikel Anda tentang [Topik yang Relevan]..."
Bacaan terbaru: Cara AI dalam Digital Marketing, Ini Strategi Tingkatkan Penjualan!
3. Isi Email yang Tidak Relevan
Prospek tidak akan membaca email jika isinya tidak menarik atau tidak relevan dengan kebutuhan mereka. Isi email yang efektif harus fokus pada masalah yang dihadapi prospek dan bagaimana produk atau layanan Anda dapat membantu mereka. Hindari bahasa penjualan brand atau merek yang berlebihan dan fokuslah pada memberikan nilai kepada prospek.
Contoh isi email yang tidak relevan:
- "Kami adalah perusahaan terbaik di industri ini..."
- "Produk kami memiliki banyak fitur canggih..."
- "Kami menawarkan diskon besar-besaran untuk waktu terbatas..."
Contoh isi email yang relevan:
- "Saya tahu Anda sedang mencari cara untuk [Masalah yang Dihadapi Prospek]..."
- "Produk kami dapat membantu Anda [Manfaat yang Ditawarkan]..."
- "Kami telah membantu banyak perusahaan seperti Anda untuk [Hasil yang Dicapai]..."
4. Call-to-Action (CTA) yang Tidak Jelas
CTA adalah instruksi yang Anda inginkan agar prospek lakukan setelah membaca email Anda. CTA yang efektif harus jelas, spesifik, dan mudah diikuti. Jangan biarkan prospek bingung tentang apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
Contoh CTA yang tidak jelas atau tidak detail:
- "Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut."
- "Kunjungi website kami."
- "Jangan lewatkan kesempatan ini."
Contoh CTA yang jelas:
- "Jadwalkan demo gratis sekarang."
- "Dapatkan ebook gratis tentang [Topik yang Relevan]."
- "Daftar sekarang untuk webinar eksklusif kami."
Sedang trending: Email Marketing untuk Lead Nurturing: Prospek Jadi Pelanggan
5. Masalah Deliverability
Email Anda mungkin tidak sampai ke kotak masuk prospek karena masalah deliverability. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti reputasi pengirim yang buruk, penggunaan kata-kata spam dalam subjek atau isi email, atau masalah teknis dengan server email Anda.
Tips untuk meningkatkan deliverability:
- Gunakan alamat email profesional dengan nama domain Anda sendiri.
- Hindari menggunakan kata-kata spam seperti "gratis", "diskon", atau "penghasilan".
- Pastikan server email Anda memiliki reputasi yang baik.
- Gunakan perangkat lunak email marketing untuk memeriksa dan meningkatkan deliverability.
6. Waktu Pengiriman yang Tidak Tepat
Waktu pengiriman email juga dapat mempengaruhi tingkat pembukaan dan respons. Ada waktu-waktu tertentu yang lebih optimal untuk mengirim email, tergantung pada industri dan target audiens Anda.
Tips untuk memilih waktu pengiriman yang tepat:
- Lakukan riset tentang waktu terbaik untuk mengirim email ke audiens target Anda.
- Gunakan fitur penjadwalan di perangkat lunak email marketing untuk mengirim email pada waktu yang optimal.
- Pantau kinerja kampanye email Anda dan sesuaikan waktu pengiriman sesuai kebutuhan.
Bacaan menarik: 8 Kesalahan Membuat Copywriting, Berakibat Fatal!
Cara Memperbaiki Cold Email Anda
Riset Mendalam tentang Target Audiens
Sebelum mengirim email, luangkan waktu untuk melakukan riset mendalam tentang target audiens Anda. Gunakan LinkedIn, situs perusahaan, dan platform media sosial lainnya untuk mengumpulkan informasi tentang mereka. Cari tahu apa masalah yang mereka hadapi, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana Anda dapat membantu mereka. Informasi ini akan membantu Anda mengirimkan email yang lebih relevan dan dipersonalisasi.
Menulis Subjek Email yang Kuat
Baris subjek adalah kesempatan pertama Anda untuk menarik perhatian prospek. Buatlah subjek yang menarik, relevan, dan membuat prospek penasaran untuk membuka email Anda. Gunakan angka, pertanyaan, atau personalisasi untuk meningkatkan daya tarik subjek email Anda.
Contoh subjek email yang kuat:
- "[Nama Prospek], tingkatkan penjualan Anda sebesar 20% dengan [Produk/Layanan Anda]"
- "Apakah Anda kesulitan dengan [Masalah yang Dihadapi Prospek]? Kami punya solusinya."
- "[Nama Prospek], saya punya ide untuk membantu Anda mencapai [Tujuan Prospek]."
Membuat Isi Email yang Relevan dan Menarik
Isi email Anda harus fokus pada nilai yang Anda tawarkan kepada prospek. Jelaskan bagaimana produk atau layanan Anda dapat membantu mereka memecahkan masalah atau mencapai tujuan mereka. Gunakan bahasa yang jelas, ringkas, dan persuasif. Hindari bahasa penjualan yang berlebihan dan fokuslah pada membangun hubungan dengan prospek.
Tips untuk membuat isi email yang menarik:
- Gunakan storytelling untuk membuat email Anda lebih menarik dan mudah diingat.
- Sertakan data atau statistik untuk mendukung klaim Anda.
- Gunakan humor yang relevan untuk membuat email Anda lebih menyenangkan.
- Akhiri email Anda dengan CTA yang jelas dan mudah diikuti.
Perkaya wawasan: 7 Tahap Membuat Email Marketing yang Memikat Emosional
Menggunakan CTA yang Jelas dan Persuasif
CTA adalah bagian penting dari cold email. CTA yang efektif akan memberi tahu prospek apa yang harus mereka lakukan selanjutnya dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan. Gunakan kata-kata aksi yang kuat dan berikan alasan yang meyakinkan mengapa mereka harus mengikuti CTA Anda.
Contoh CTA yang efektif:
- "Jadwalkan demo gratis hari ini."
- "Unduh ebook gratis kami tentang [Topik yang Relevan]."
- "Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran khusus."
Memastikan Deliverability Email
Deliverability adalah kemampuan email Anda untuk sampai ke kotak masuk prospek, bukan folder spam. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi deliverability, seperti reputasi pengirim, konten email, dan pengaturan server email.
Tips untuk meningkatkan deliverability:
- Gunakan alamat email profesional dengan nama domain Anda sendiri.
- Hindari menggunakan kata-kata spam seperti "gratis", "diskon", atau "penghasilan".
- Pastikan server email Anda memiliki reputasi yang baik.
- Gunakan perangkat lunak email marketing untuk memeriksa dan meningkatkan deliverability.
Menguji dan Mengoptimalkan
Cold email adalah proses yang berkelanjutan. Anda perlu terus menguji dan mengoptimalkan kampanye email Anda untuk meningkatkan hasilnya. Lakukan A/B testing untuk membandingkan kinerja email dengan variasi subjek, isi, CTA, atau waktu pengiriman yang berbeda. Analisis hasil tes dan lakukan perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan tingkat pembukaan, respons, dan konversi.
Jangan dilewatkan! Cold Email Campaign: Kegunaan & Cara Meningkatkan Efektivitas
Penutup
SAB Digital Marketing Agency memahami bahwa cold email marketing yang efektif membutuhkan strategi yang matang dan eksekusi yang tepat. Itulah sebabnya kami memiliki unit bisnis khusus, Koldings, yang berfokus pada cold email marketing
Dengan tim ahli copywriting dan strategi yang berpengalaman, Koldings telah membantu banyak bisnis mencapai peningkatan tingkat open rate hingga 45% dan peningkatan rasio konversi hingga 15%. Jika Anda ingin meningkatkan penjualan dan menjangkau prospek baru dengan cold email, jangan ragu untuk menghubungi kami.
Klik di sini untuk menjadwalkan konsultasi GRATIS dengan CEO-Founder SAB Digital Marketing Agency dan temukan bagaimana Koldings dapat membantu bisnis Anda berkembang pesat.