Bagaimana cara menghitung laba usaha bisnis? — Laba usaha adalah salah satu indikator keberhasilan bisnis yang paling penting.
Dalam mengelola suatu usaha, pemilik atau manajer harus memahami bagaimana menghitung laba dengan benar dan memahami perbedaan antara laba kotor, laba bersih, laba operasional, dan istilah-istilah terkait lainnya.
Melalui artikel ini, kami memberikan panduan atau langkah demi langkah untuk menghitung laba usaha bisnis dan bagaimana pentingnya pemahaman atas masing-masing tipe laba dalam mengelola bisnis Anda.
Table of Contents
Ingin singgah sejenak? Awas, 10 Hal Ini Bisa Buat Bisnis Kehilangan Pelanggan
Laba Kotor
Laba kotor atau bisa disebut dengan gross profit adalah selisih antara pendapatan total dengan harga pokok penjualan (HPP). HPP mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya produksi lainnya yang berkaitan dengan pembuatan produk atau penyediaan jasa. Untuk menghitung laba kotor, gunakan rumus berikut:
Laba Kotor = Pendapatan Total - Harga Pokok Penjualan
Dengan laba kotor yang tepat, Anda akan mengetahui berapa banyak uang yang tersedia untuk menutupi biaya operasional dan keuntungan bersih.
Perkaya wawasan Anda: Ketahui 7 Perbedaan Brand Awareness dan Brand Positioning
Laba Bersih
Laba bersih, net profit, adalah selisih antara pendapatan total dengan semua biaya, termasuk biaya operasional, bunga pinjaman, pajak, dan lain-lain. Laba bersih mencerminkan seberapa efisien bisnis Anda dalam mengelola operasionalnya dan seberapa besar keuntungan yang dapat dihasilkan setelah menutupi semua beban.
Laba Bersih = Pendapatan Total - (HPP + Biaya Operasional + Bunga + Pajak + Lainnya)
Penting untuk Anda selalu memantau laba bersih secara berkala karena hal ini akan membantu Anda membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan mengevaluasi kinerja perusahaan.
Bacaan terkini: Bisnis Dapat Ulasan Buruk? Berbenah Tingkatkan Kepuasan Pelanggan!
Laba Operasional
Laba operasional (operating profit) adalah selisih antara pendapatan total dengan semua biaya operasional bisnis Anda, termasuk gaji karyawan, biaya administrasi, dan biaya lainnya terkait langsung dengan operasional perusahaan.
Laba Operasional = Pendapatan Total - Biaya Operasional
Laba operasional memberikan gambaran tentang efisiensi biaya operasional bisnis Anda dan seberapa besar keuntungan yang dihasilkan sebelum memperhitungkan beban keuangan seperti bunga da pajak.
Baca dulu: Pelajari Niche Market Bisnis Anda untuk Prospek Berkelanjutan
Perbedaan antara Laba Kotor, Laba Operasional, dan Laba Bersih
Mari Anda pahami perbedaan antara ketiga jenis laba ini karena setiap jenis laba memberikan informasi data yang berbeda tentang performa bisnis Anda.
- Laba kotor memberi Anda gambaran tentang efisiensi dalam proses produksi atau penyediaan jasa, dan seberapa efektif Anda mengelola biaya-biaya langsung.
- Laba operasional memberikan informasi tentang seberapa baik Anda mengelola biaya operasional inti bisnis tanpa memperhitungan beban keuangan tambahan.
- Laba bersih adalah gambaran akhir dari keuntungan bersih yang Anda peroleh setelah menutupi semua biaya, termasuk pajak dan beban keuangan lainnya.
Jangan Anda lewatkan! Manajemen Bisnis: Menjadi Pemimpin dalam Dunia Bisnis
Menghitung Laba Usaha Bisnis Lainnya
Selain laba kotor, laba operasional, dan bersih, ada beberapa jenis laba usaha bisnis lainnya yang bisa menjadi penting dalam analisis bisnis, di antaranya:
A. Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA)
Laba ini mencakup seluruh pendapatan dan biaya operasional sebelum memperhitungkan bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Rumusnya: EBITDA = Pendapatan Total - Biaya Operasional.
B. Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBT)
Adalah laba atau keuntungan sebelum memperhitungkan bunga dan pajak. Rumusnya: EBT = Pendapatan Total - (Biaya Operasional + Bunga).
C. Laba Sebelum Pajak (EBT)
Terakhir, laba ini adalah keuntungan sebelum memperhitungkan pajak. Rumusnya = EBT = Pendapatan Total - (Biaya Operasional + Bunga + Pajak).
Sedang ramai di lini masa: Menggali Potensi Pasar, Pendekatan Iklan yang Menghasilkan Konversi Tinggi
Contoh Menghitung Laba Usaha Bisnis
PT Gelar Bisnis Agency memiliki rincian data sebagai berikut:
- Pendapatan Total: Rp1.000.000.000
- Harga Pokok Penjualan (HPP): Rp500.000.000
- Biaya Operasional: Rp200.000.000
- Bunga: Rp50.000.000
- Pajak: Rp100.000.000
- Lain-lain: Rp10.000.000
Perhitungan Laba Kotor
Laba Kotor = Pendapatan Total -Harga Pokok Penjualan (HPP)
Laba Kotor = Rp1.000.000.000 - Rp600.000.000
Laba Kotor = Rp400.000.000
Perhitungan Laba Operasional
Laba Operasional = Pendapatan Total - Biaya Operasional
Laba Operasional = Rp1.000.000.000 - Rp200.000.000
Laba Operasional = Rp800.000.000
Perhitungan Laba Bersih
Laba Bersih = Pendapatan Total - (HPP + Biaya Operasional + Bunga + Pajak + Lain-lain)
Laba Bersih = Rp1.000.000.000 - (Rp600.000.000 + Rp200.000.000 + Rp50.000.000 + Rp100.000.000 + Rp10.000.000)
Laba Bersih = Rp40.000.000
Baca juga: Pelanggan Adalah Raja, Apa Maksudnya?
Kesimpulan
Menghitungan laba usaha bisnis adalah langkah krusial dalam mengelola perusahaan bisnis Anda. Memahami perbedaan antara laba kotor, laba operasional, laba bersih, dan jenis laba usaha bisnis lainnya akan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kinerja bisnis Anda.
Mulai dari sekarang, teruslah memantau dan menganalisis angka-angka di atas ini secara berkala untuk membuat strategi pemasaran ataupun bisnis yang lebih efektif dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Bacaan selanjutnya: Startup Bangkrut? Ini 7 Penyebab Utamanya!
SAB Digital Marketing Agency bisa membantu bisnis Anda untuk lebih berkembang di era transformasi digital saat ini. Apa pun yang Anda butuhkan mulai dari desain web dan optimalisasinya, leads generation, SEO/SEM, email marketing, hingga manajemen media sosial kami sediakan.
Kredibilitas dan cara kerja terbaik selalu kami dedikasikan untuk Anda. Kami pun selalu berorientasi pada proses, data, hingga hasil yang akurat untuk menghasilkan sesuatu yang progresif untuk persona bisnis Anda. Pelajari lebih lanjut dengan cara klik di sini.
