Mitos digital marketing — Kompleksitas digital marketing membuat Anda sebagai pemasar atau pebisnis digital kadang kala kelimpungan dengan segala aspek, komponen, elemen, hingga teknik yang melingkupi di dalamnya.
Memang betul, jika sudah berjibaku dengan pemasaran digital, semua data yang dihasilkan didapat dari objektivitas masing-masing saluran yang digunakan. Namun, tidak sedikit juga asumsi-asumsi dari pemasar lain membuat Anda semakin meragukan kecakapan diri dalam mengoptimalisasi bisnis pemasaran.
Berikut ini SAB Agency paparkan 10 mitos seputar digital marketing yang sering beredar di dalam lingkup pemasaran. Silakan Anda gali lebih dalam informasi ini hingga tuntas!
Table of Contents
1. Digital marketing adalah raja penjualan
Pemasaran digital adalah media pengoptimalan suatu penjualan produk melalui era digital. Banyak sekali yang mengagungkan digital marketing sampai-sampai lupa memberikan humanisasi terhadap produk dan customer-nya.
Meskipun sebagai media pengoptimalan penjualan produk, Anda harus tetap melihat realitas sosial di sekitar dan membutuhkan turun lapang untuk melakukan riset langsung dan terhubung dengan dunia nyata.
Selain itu, cobalah untuk mengombinasikan aktivitas pemasaran daring dan luring. Misalkan saja Anda tetap mengaktifkan pemasaran luring dengan cara mengadakan bazar, event, kampanye, sosialisasi, seminar, kemitraan, dan lain sebagainya.
2. Email marketing sudah mati
Mitos digital marketing tentang email marketing. Email marketing adalah jalur terbaik untuk tetap menjaga hubungan hangat dengan pelanggan. Bahkan Anda bisa menjaring cold leads dan warm leads melalui email marketing. Cobalah menggunakan teknik persuasif dan storytelling.
Meskipun sering kali masuk ke dalam menu spam, jika Anda bisa melakukan teknik email marketing dengan tepat maka Anda berpotensi bisa menjaga hubungan erat dengan customer yang loyal agar terus mempertimbangkan pembelian produk/layanan bisnis Anda.
Terlebih lagi, jika Anda bisa memantik rasionalisasi dan emosional mereka bahwasanya mereka amat butuh produk/layanan tersebut, tiada alasan lagi untuk mereka tidak memberi produk/layanan bisnis Anda.
3. Digital marketing tidak berguna untuk toko offline
Mitos digital marketing ini sering kali jadi perdebatan, faktanya pemasaran digital akan mengarahkan customer pada kebebasannya untuk bisa melakukan pembelian di mana saja dan kapan saja. Bisa amat mungkin jika mereka akan mengulik informasinya melalui platform digital, lalu melakukan kunjungan ke toko/gerai offline keesokan harinya.
75% penelusuran digital akan menghasilkan kunjungan customer ke toko, yang berarti kehadiran digital marketing berdampak baik bagi bisnis apa pun, termasuk bisnis yang beroperasi di area tertentu. Pencarian “terdekat dari saya” menjadi semakin populer di tahun-tahun sekarang ini–pastikan bisnis Anda muncul saat seseorang menelusuri di area Anda.
Betul, hal ini akan berkaitan erat dengan Local SEO dan Google My Business (Reviews) terhadap bisnis Anda. Local SEO akan mengoptimalkan bisnis Anda untuk pencarian lokal, menempatkan pemeringkatan bisnis Anda di hasil pencarian Google dan Google Maps.
4. Sudah ada website, selepas itu tenang saja
Algoritma pencarian, pembaruan konten, dan optimalisasi konten web harus terus diperbarui. Begitu banyak konten artikel dan hasil pencarian iklan berbayar yang akan menumbangkan konten artikel organik Anda sehingga bisa saja konten Anda tidak berada pada peringkat 1 di Google sewaktu-waktu.
Google menyukai konten-konten segar dan pembaruan yang unik. Dengan hal ini, Anda harus terus memperbarui tampilan desain web dan konten artikel. SEO sangat penting untuk meraih kesuksesan dan kelangsungan situs web dalam jangka panjang
Tunjang optimalisasikan halaman web Anda dengan manajemen desain web yang hebat, niscaya bisnis Anda akan mendapat page views, page load, dan conversion rate yang tinggi secara organik.
5. Review negatif dari customer berdampak buruk bagi bisnis
Ada banyak stigma tentang penerimaan komentar atau ulasan negatif negatif di media sosial, tetapi jika dan ketika Anda mendapatkannya, itu adalah kesempatan yang harus Anda terima dengan legawa. Meskipun ini bukan ekspektasi bisnis yang Anda harapkan, Anda dapat berbenah lebih baik lagi dengan cara introspeksi diri menjadi positif.
Tidak perlu tersulut emosi, Anda dapat menanggapi situasi tersebut dengan jawaban yang tenang dan bijaksana. Sertakan opsi bagi customer untuk menjangkau Anda melalui narahubung bisnis. Minta maaflah jika memang ada kesalahan pada produk dan berikan sesuatu yang dapat menenangkan mereka.
Bisnis Anda adalah kebanggaan dan kegembiraan Anda dan Anda ingin menunjukkannya kepada audiens Anda. Mereka cenderung merespons lebih positif ketika Anda dapat mengakui kesalahan. Hal ini akan membantu untuk menunjukkan transparansi dan efisiensi bisnis Anda dan pada akhirnya dapat membantu membangun loyalitas merek Anda.
6. Traffic tinggi = banyak konversi penjualan
Tidak selalu. Pasalnya, traffic tinggi dan konversi penjualan merupakan dua hal yang berbeda dan perlu arahan lanjutan. Bisa dikatakan traffic kunjungan yang tinggi karena konten web/media sosial Anda menarik bagi audiens.
Tidak berhenti sampai di situ saja. Selanjutnya pikirkan bagaimana caranya Anda bisa memicu traffic yang tinggi menjadi sebuah konversi penjualan/prospek yang bagus sehingga customer bisa melakukan closing. Cobalah untuk menargetkan kata kunci (keyword) yang tepat, memproduksi konten secara konsisten, konten interaktif, dan.
Selain itu juga, Anda dapat melakukan periklanan digital melalui saluran Meta atau Google. atau SEO. Namun, sebelum hal ini dilakukan susun hierarki konten pemasaran dan pilihlah saluran publikasi konten yang strategis sesuai target pasar bisnis Anda.
Baca Juga: 6 Macam B2B Event Marketing Ideas yang Bisa Dicontek
7. Remarketing membahayakan bisnis
Benar, jikalau Anda tidak menerapkan teknik yang strategis. Padahal, jika remarketing Anda lakukan dengan teknik yang tepat dan efektif, produk bisnis Anda semakin digandrungi oleh banyak customer. Bagaimana caranya?
Sebelum itu, inilah tiga proses saat dalam melakukan remarketing: (1) pengguna mengunjungi website atau membuka aplikasi; (2) pengguna akan diberikan tagged cookie sehingga masuk ke dalam list remarketing; dan (3) selanjutnya pebisnis menerapkan strategi iklan kepada mereka yang telah termasuk ke dalam list tersebut.
Hal yang Anda lakukan dalam menjalankan remarketing yaitu harus terus memantau user journey, user interview, dan evaluation. Niscaya, remarketing akan membuahkan hasil yang dapat menjaring customer lebih banyak dan relevansi konten–iklan dengan target yang ingin Anda sasar.
8. Sedikit customer yang melakukan pembelian lewat smartphone
Merunut olah data dari Rescue Times, rata-rata orang akan menghabiskan bermain hp/gawainya dalam sehari sekitar 3 jam 15 menit dengan 58 kali mengecek hp/gawainya. Di Indonesia, masyarakat akan menghabiskan bermain hp/gawai sekitar 4 jam 56 menit dalam sehari. Meningkat hingga 24.7% dari riset sebelumnya.
Hal ini bisa menjadi acuan bahwa pelaku bisnis dapat menarik perhatian audiens untuk melakukan pembelian melalui hp/gawai mereka. Pasalnya, sekitar 51.8% orang membuka aplikasi media sosial mereka karena kebosanan yang tinggi.
Dari pelengkap data tersebut, Anda bisa mengambil benang simpul untuk mengaktifkan konten media sosial yang lebih menarik, unik, tetapi tetap menyelipkan sisi edukasi produk bisnis. Selain itu, personalisasikan akun media sosial yang bisa langsung terhubung dengan akun penjualan dan bisa melakukan proses check-out produk.
9. SEO sudah tidak berhasil
Justru sebaliknya. SEO sangat hidup dan terus berkembang. Pada tahun 2019, 93% pengalaman digitalisasi orang-orang secara online dimulai dengan mesin pencarian dan 70-80% pengguna mengabaikan iklan berbayar dengan tautan organik yang mendapatkan 70% dari semua klik.
Membangun strategi SEO yang hebat sangat penting untuk kesuksesan situs web Anda. Dengan bergulirnya waktu dan upaya yang tepat, Anda akan melihat keuntungan yang dapat diberikan SEO untuk kehadiran online Anda.
Anda bisa memulai dengan optimalisasi blog dari website, SEO on-page dan off-page serta membenahi kondisi web hingga sampai pada kecepatan halaman web Anda. Dengan begitu, konten-konten akan menjadi peringkat utama di mesin pencarian Google. Bisa disimpulkan, SEO menjadi bagian penting dalam digital marketing.
10. Content marketing tidak penting
Pada tahun 1996, Bill Gates menulis sebuah esai berjudul 'Content is King' dan pemasar digital telah berfokus pada konten sejak saat itu. Konten sangat penting untuk peringkat yang baik dalam hasil pencarian, meningkatkan visibilitas, dan membuat situs web lebih berguna, jadi mitos digital marketing yang mengatakan content itu tidak penting dan mengabaikannya akan lebih merugikan bisnis.
Konten juga bukan hanya sekadar desain–tulisan–unggah. Lebih jauh dari itu, esensi konten yang terkandung di dalamnya harus relevan, memiliki alur storytelling yang bagus, dan menargetkan audiens yang tepat pula. Mengabaikan pemasaran konten digital pasti akan memengaruhi peringkat bisnis Anda dan banyak orang yang akan mempertanyakan kredibilitas produk Anda.
Hal ini berlaku juga untuk semua aspek pemasaran digital (SEO, PPC, dll). Engagement rate, konversi penjualan, bounce rate, dan CTR dapat diolah menggunakan content marketing. Selain itu, konten Anda sangat penting untuk memastikan rasio klik-tayang (CTR) Anda baik, jadi memiliki konten yang relevan sangatlah penting di tahun ini dan seterusnya.
11. Semakin banyak channel media digital yang digunakan, semakin baik hasil yang akan diperoleh
Mitos digital marketing adalah bahwa semakin banyak channel media digital yang digunakan, semakin baik hasil yang akan diperoleh. Namun, faktanya tidak selalu demikian.
Memang benar bahwa media digital memiliki banyak pilihan channel seperti website, media sosial, email, iklan PPC, dan lain sebagainya. Dan setiap channel dapat digunakan untuk mencapai tujuan marketing yang berbeda-beda.
Namun, memilih channel media digital yang tepat untuk bisnis Anda bukanlah tentang menggunakan semua channel yang tersedia. Sebaliknya, perlu untuk memilih channel yang paling efektif untuk mencapai target market dan tujuan bisnis Anda.
Menggunakan terlalu banyak channel media digital dapat menyebabkan dispersi fokus dan biaya yang tidak perlu. Selain itu, menggunakan channel yang tidak efektif juga dapat mengurangi efektivitas dari kampanye digital marketing Anda.
Sebagai contoh, bisnis kecil dengan anggaran yang terbatas mungkin akan lebih efektif menggunakan channel media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk menjangkau target market mereka. Namun, untuk bisnis yang lebih besar dengan target market yang lebih luas, iklan PPC mungkin lebih efektif dalam menjangkaunya.
Jadi, daripada menggunakan banyak channel media digital tanpa pertimbangan, penting untuk memilih channel yang tepat untuk bisnis Anda dan tujuan marketing yang ingin dicapai. Dengan cara ini, kampanye digital marketing Anda akan lebih efektif dan efisien, dan Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Tuntas sudah kupasan bahasan tentang 10 mitos digital marketing yang sering berlalu-lalang dalam kegiatan pemasaran digital. Semoga, melalui paparan informasi di atas, Anda selaku pelaku bisnis dapat mengoptimalkan dan menggencarkan bisnis digital dengan lebih bijaksana dan merumuskan strategi yang tepat sesuai target market.
Baca Juga: 7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menjalankan Lead Generation
SAB Digital Marketing Agency bisa membantu bisnis Anda untuk lebih berkembang di era transformasi digital saat ini. Apa pun yang Anda butuhkan mulai dari desain web dan optimalisasinya, leads generation, SEO/SEM, email marketing, hingga manajemen media sosial kami sediakan. Kami selalu berorientasi pada proses, data, hingga hasil yang akurat untuk menghasilkan sesuatu yang progresif untuk persona bisnis Anda. Pelajari lebih lanjut dengan cara klik di sini.